Sesar palu koro merupakan suatu zona sesar dengan patahan besar yang mendatar, sesar ini memanjang darim utara-barat laut ke selatan-tenggara pulau sulawesi di indonesia. sesar tersebut juga memanjang dari dekat dondowa kabupaten luwu selatan, dan bertemu dengan sesar matano dan terus memanjang je utara sampai lepas pantai teluk palu dan kemudian menuju sisi barat semenanjung minahasa dan berakhir di zona subdiduksi sulawesi utara. maskipun sesar ini mendatar namun ada beberapa titik sesar tersebut bergerak tegak lurus, seperti yang beraada di pesisir pantai palu sehingga membentuk cekungan pantai palu,dan akibat dari tarikan suatu cekungan yang terjadi sejalan dengan aktifitas gerak sesar, dan membentuk pulau sulawesi, blok sulawesi utara dan blok makassar. saat ini laju pergerakan pada sesar palu-koro berada pada kisaran 30-40 mm per tahun. di bandingkan dengan laju rata-rata 40-50 mm per tahun selama kurun waktu 5 juta tahun terakhir.
Sekali lagi gempa mengguncang bumi Indonesia kita. Kali ini yang terkena dampaknya adalah Donggala dan Palu di Sulawesi Tengah pada Jumat kemarin (28/9). Tentu saja bukan tanpa sebab gempa yang memiliki skala magnitudo hingga 7,7 SR melanda area Sulawesi sana. Menurut para ahli, gempa itu disebabkan adanya patahan aktif yang berada di perariran sekitar Sulawesi Tengah.
Murni Sulastri, Asdani Soehami dan Dicky Muslim, para ilmuwan yang melakukan riset terhadap gempa di area Sulawesi merangkum penjelasan penyebab gempa itu dikarenakan adanya patahan aktif yang ada di sana. Bertajuk “Earthquake In Palu Areas As An Indication Of Active Faults In Palu-Koro, Central Sulawesi, Indonesia,” jurnal yang dikeluarkan pada 2016 itu menjelaskan akan adanya pergesekan dataran yang memiliki dataran yang berbeda. Berikut adalah ringkasan jurnal mereka.
1. Sulawesi yang diapit tiga lempeng tektonik
Pulau Sulawesi adalah salah satu pulau yang rawan gempa. Hal itu disebabkan karena keberadaan tiga area lempeng tektonik yang ada di sekitar Sulawesi, atau tepatnya berada di tengah-tengah Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Sulawesi Tengah berada di area persimpang tiga lempeng tersebut.
2. Penyebab gempa adalah patahan
Menurut langsiran terhadap riset Hamilton, terdapat tiga patahan penyebab gempa, yaitu patahan Palu-Koro, Patahan Saddang dan Patahan palung. Gerakan patahan yang vertikal terdapat di area utara, sedangkan yang berada di area barat merupakan patahan horizontal yang mencapai kecepatan 14-17 mm per tahun.
3. Patahan Palu-Koro merupakan patahan yang aktif hingga sekarang
Salah Satu Penyebab Utama Gempa Donggala: Patahan Palu-Koro yang Aktif
Hal ini dinyatakan melalui adanya pengamatan terhadap morfologi patahan itu sendiri di mana terdapat dua bagian patahan, yaitu area barat dan area timur. Kedua patahan tersebut menyebabkan dan disebabkan oleh dua area yang memiliki ketinggian berbeda.
Area barat jauh lebih tinggi ketimbang area timur, menjadikannya ada kemiringan lembah di kedua area tersebut. Pergesekan dari kedua patahan inilah menyebabkan adanya gempa karena adanya gerakan vertikal. Gerakan ini mampu memiliki kecepatan 4,5 mm per tahun.
4. Gesekan yang disebabkan karena mudahnya pengikisan
Salah Satu Penyebab Utama Gempa Donggala: Patahan Palu-Koro yang Aktif
Kedua area tersebut memiliki perbedaan komponen. Area barat memiliki komponen bebatuan granit serta batu-batu metasedimentasi.
Sedangkan di area timur, datarannya dibentuk oleh bebatuan yang rapuh dan fosil fauna laut. Dinamakan Molasa Sulawesi karena bebatuannya disebut bebatuan pasir Molasa, area timur sering bergeser dikarenakan bebatuan di sana mudah terkikis, mengakibatkan sering terjadinya longsoran dan penurunan bukit.
Melihat dari jurnal ini, bukan tidak mungkin di kemudian hari terdapat gempa lagi di Palu. Malahan dapat lebih parah dikarenakan pengikisan bebatuan yang sangat cepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar